sejarah
fotografi tradisional dan Cabang
fotografi - Prinsip fotografi.
Sejarah
Fotografi
Pada abad ke-5 sebelum masehi, ada
orang yang bernama MoTi, berhasil menemukan gejala fotografi.
gejala fotografi yang terlihat pada waktu itu adalah apabila sebuah ruangan gelap
ada lubang yang memancarkan sinar, maka di tembok suatu ruangan tersebut akan
terlihat gambar sumber cahaya tadi secara terbalik.
Ibn Al-Haitham, seorang Arab juga
menemukan menemukan gejala yang sama.
Foto pertama dibuat pada tahun 1826
selama 8 jam.
Tahun 1837 Louis-Jacques- Mandé
Daquerre dinobatkan menjadi bapak fotografi dunia .
Camera Obscura merupakan kamera yang pertama kali yang dipakai untuk
memotret.
pada tahun 1888 di Amerika Kamera
Kodak (Eastmant Kodak) pertama kali dipatenkan
Tahun 1900 seorang Juru gambar telah mencipta kamera Mammoth. Kamera ini amat besar ukurannya dimana beratnya 1,400 pound. Lens seberat 500 pound. Sewaktu mengubah atau memindahkannya membutuhkan tenaga manusia sebanyak 15 orang.
Tahun 1900 seorang Juru gambar telah mencipta kamera Mammoth. Kamera ini amat besar ukurannya dimana beratnya 1,400 pound. Lens seberat 500 pound. Sewaktu mengubah atau memindahkannya membutuhkan tenaga manusia sebanyak 15 orang.
Cabang
Fotografi
berdasarkan Obyek fotgrafi nya, di
antaranya:
Fotografi bentang alam ( Nature / Landscape)
Dalam fotografi bentang alam
obyek yang di foto adalah biasanya merupakan bentang alam, yang memiliki
keindahan tersendiri atau digunakan untuk menjelaskan keadaan profil alam pada
suatu daerah, dalam dunia industri foto landscape juga digunakan untuk
dokumentasi pembangunan profil area ( lansekap ) dan laporan penelitian,
biasanya fotografer bentang alam memiliki kemampuan dan hobi traveling
dan menjelajah alam
Fotografi Satwa dan flora
fotografi ini memiliki obyek khusus satwa dan flora, dan menurut saya
merupakan object yang sulit dan terkadang menantang bahaya anda bisa
bayangkan anda me motret komodo atau buaya dalam komunitasnya, fotografi
satwa biasanya digunakan untuk menggali keindahan satwa dan flora dan juga
mengklasifikasi satwa dan flora
Fotografi Dokumentasi
fotografi ini untuk mendokumentasikan suatau event atau peristiwa,
biasanya setidaknya pada jaman dahulu fotografi ini tidak di tuntut
dalam keindahan foto komposisi warna ataupun seni, tapi hanaya untuk melengkapi
dan lebih menjelaskan suatu berita acara, akan tetapi dalam perkembangan
fotografi modern fotografi dokumentasi, komposisi gambar
dan sentuhan seni sudah menjadi tuntutan, dan dikarenakan pada event modern
time linenya pendek maka fotografer dituntut untuk tidak ketinggalan moment
moment penting dalam acara tersebut.
Fotografi berasal dari 2 kata yaitu Photo yang berarti cahaya dan
Graph yang berarti tulisan atau lukisan.
Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya.
Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya.
Dalam seni rupa, fotografi
adalah proses melukis dengan menggunakan cahaya.
Jadi dapat di katakan dalam fotografi
jika tidak ada cahaya, berarti tidak ada foto yang bisa dibuat betul kan ?
Fotografi Jurnalistik
Foto jurnalistik adalah foto yang merekam suatu berita, dan
menjelaskan suatu keadaan dan peristiwa yang biasanya besar, kekuatan foto
berasal dari kemapuan foto dalam menjelaskan suatu peristiwa biasanya foto
jenis ini digunakan sebagai penunjang berita teks di mediai koran atau majalah.
Dancabang fotografi lainya yang
belum di deskripsikan...
Fotografi Seni (Fine Art)
Fotografi Studio
Fotografi Udara (Aerial)
Fotografi Komersial
Fotografi Interior
Fotografi Fashion
Fotografi Studio
Fotografi Udara (Aerial)
Fotografi Komersial
Fotografi Interior
Fotografi Fashion
Prinsip
fotografi
Prinsip fotografi adalah mem
fokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium
penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas
(intensitas) cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya
yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).
dalam fotografi Untuk
menghasilkan intensitas cahaya yang tepat dalam menghasilkan gambar, digunakan
bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat pencahayaan yang tepat,
seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan merubah
kombinasi ISO / ASA (ISO Speed), Diafragma ( Aperture
), dan Kecepatan Rana ( shuter Speed ) . Kombinasi antara ISO,
Diafragma & Speed selanjutnya disebut sebagai Eksposur (Exposure)
Dalam Fotografi sekarang ini
dimana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan
berkembang menjadi Digital ISO pada fotografi digital.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar